BNPB Beri Bantuan Rp250 Juta untuk Penanganan Erupsi Gunung Semeru
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp250 juta untuk penanganan dampak dari awan panas guguran Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Bantuan ini untuk operasional di posko tanggap darurat, harapannya Lumajang ini segera bangkit dan akan lebih siap dan siaga lagi ke depannya untuk menghadapi bencana," kata Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi melalui keterangan tertulis, Kamis (8/12).
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Prasinta Dewi yang mewakili Kepala BNPB kepada Bupati Kabupaten Lumajang Thoriqul Haq pada Rabu (7/12). Bantuan DSP diperuntukkan bagi operasional pos komando (posko) penanganan darurat awan panas guguran APG (APG) Semeru.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan erupsi Gunung Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu, 19 Juni 2024 pada pukul 05.55 WIB,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Lumajang, dilansir Antara, Rabu (19/6).
Prasinta mengatakan, setelah tahap tanggap darurat selesai, Pemerintah Kabupatan Lumajang dapat kembali berbenah dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.
"BNPB akan selalu siap membantu dan mendampingi Pemkab Lumajang untuk melaksanakan program-program kesiapsiagaan dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam merespon bencana," kata dia.
Selain DSP, BNPB juga memberikan bantuan logistik senilai Rp100 juta untuk penanganan pengungsi warga terdampak APG Semeru. Hingga Rabu (7 /12), tidak ada laporan korban jiwa meninggal dunia akibat peristiwa APG Semeru.
Bupati Kabupaten Lumajang Thoriqul Haq mengatakan pemerintah kabupaten dan masyarakat sudah mengambil pelajaran dari kejadian serupa pada 2021.
"Terima kasih kami sampaikan kepada BNPB yang selalu memberikan perhatiannya kepada kami, mulai dari bencana tahun lalu hingga saat ini, yang hasilnya pada peristiwa APG kemarin tidak menimbulkan korban jiwa," kata dia.
Warga dinilai semakin baik dalam merespons peringatan dini dari pemerintah dan petugas di lapangan.
"Alam memberikan pelajaran kepada kami. Kalau dilihat dari dampaknya memang masih ada beberapa yang terdampak parah, namun APG kemarin sudah direspons masyarakat dengan cepat. Masyarakat saat ini sudah tahu harus berbuat apa dan ke mana untuk melakukan evakuasi apabila Gunung Semeru kembali erupsi," kata dia.
Selain memberikan bantuan, Prasinta juga mengunjungi langsung salah satu pos pengungsian di Pos Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Dia memastikan penanganan pengungsi dan bantuan sudah memadai bagi pengungsi.
Jumlah warga mengungsi saat ini tersisa 560 jiwa yang tersebar di 10 titik pengungsian. Kebanyakan warga yang masih mengungsi merupakan warga yang rumahnya berada di zona merah.
Selain itu, Prasinta juga bertemu dengan para relawan yang bertugas di Posko Desa Penanggal. Dia berterima kasih dan mengapresiasi para relawan yang sudah bekerja keras untuk membantu penanganan darurat.
Prasinta juga menyempatkan diri untuk meninjau langsung salah satu desa terdampak paling parah yaitu Desa Kajar Kuning yang berada di Kecamatan Candipuro. Desa tersebut diperkirakan hanya berjarak 15 kilometer dari Gunung Semeru.
Terlihat rumah-rumah dan jalan yang masih tertutup material vulkanik dari Gunung Semeru. Desa tersebut masuk ke dalam zona merah atau Kawasan Rawan Bencana III yang berpotensi terlanda awan panas.
Meskipun tren aktivitas vulkanik semakin menurun, hingga Rabu (7/12) Gunung Semeru masih berstatus Level IV atau awas. Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak pusat erupsi.
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepian sungai karena adanya potensi banjir lahar dingin.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI juga telah membentuk dapur umum terkait erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru mengalami 28 kali gempa erupsi, 1 kali gempa guguran, 6 kali gempa hembusan, dan tiga kali gempa harmonik.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi Jumat pagi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru terpantau melontarkan abu vulkanik setinggi 500 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
Baca SelengkapnyaKolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang.
Baca SelengkapnyaTerjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31 WIB
Baca SelengkapnyaErupsi terjadi dengan durasi waktu tercatat selama 127 detik pada Sabtu malam pukul 22.13 WIB.
Baca Selengkapnya